- Kamis, 16 Januari 2014

Pemkab Loteng Gencar Kirim Buruh Migran Magang Kerja Ke Jepang

Daftar Magang Kerja Ke Jepang
SBMILOTENG, Praya - Ratusan Buruh Migran atau biasa disebut TKI dari Lombok Tengah (Loteng) kini rame-rame mendaftarkan diri menjadi pekerja magang ke Jepang. Ratusan calon buruh kelihatan mendaftarkan diri ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dissostektran) untuk mengikuti seleksi magang kerja ke negeri matahari terbit tersebut.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dissostektran H Masrun mengatakan, saat ini Disostektrans melalui pemerintah pusat telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Jepang. Kerja sama yang dibangun berkaitan dengan penempatan TKI di negara yang sempat terkena tsunami tersebut.

‘’Sudah ada sekitar 170 lebih yang mendaftar untuk magang ke Jepang. Jumlah pendaftar kami perkirakan akan terus bertambah. Hari ini, semua calon TKI yang telah mendaftar ke Jepang dikumpulkan untuk mendapat pengarahan,’’ terangnya.

Pendaftaran magang kerja ke Jepang telah dibuka sejak bulan lalu. Hingga kini, Dissostektran Loteng masih membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat Loteng. Pendaftar harus melengkapi berkas sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Brosur dan formulir pendaftaran dapat diambil di kantor Dissostektran Loteng.

‘’Tes masuk akan dilakukan awal Desember tahun ini. Peserta akan diseleksi di provinsi. Tapi sebelumnya ada seleksi juga di kabupaten, tambahnya.

"Seleksi akhir dilakukan pemerintah pusat. Ada tim penguji dari Jepang juga,’’ terangnya.
Peserta yang akan diberangkatkan magang kerja, diseleksi secara ketat. Ada sejumlah persyaratan utama yang harus dikuasai calon TKI atau buruh migran. Diantaranya, penguasaan bahasa. Karena program pemerintah, biaya keberangkatan sepenuhnya ditanggung pemerintah.

Calon pekerja paling hanya akan membayar biaya pemeriksaan kesehatan, biaya keberangkatan ke Jakarta dan biaya paspor.

Karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, Disostektrans berencana menggelar diklat bagi masyarakat yang telah mendaftar.

Diklat akan dilakukan secara kolektif. Instruktur pelatihan diambil dari pekerja yang pernah bekerja di Jepang.

Selain harus menguasai bahasa, calon peserta juga harus tahu dan memahami budaya di Jepang. Itu merupakan bagian dari penilaian dalam seleksi nanti.

‘’Kami berharap banyak masyarakat Loteng yang bisa mengikuti program ini. Sebab akan bekerja selama tiga tahun disana. Selain itu, gaji yang akan diberikan sangat besar. Bagi yang lulus seleksi, akan diberangkatkan awal tahun nanti,’’ terangnya.

Pengiriman tenaga kerja ke Jepang yang kini sedang digencarkan Pemkab Loteng, merupakan salah satu cara mengurangi angka pengangguran.

Terutama pengangguran di kalangan remaja. Peserta yang berhasil diberangkatkan ke Jepang tentu akan memberikan kontribusi besar dalam pengentasan kemiskinan di daerah ini. 


Peserta Magang Kerja ke Jepang Lampaui Target
Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan peserta magang kerja ke Jepang setiap tahun terus meningkat. Bahkan, tahun 2013 kemarin pemerintah telah menempatkan 2.615 peserta magang di negeri Sakura itu. 

Ribuan pekerja magang program pemerintah Indonesia - Jepang itu ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan kerja. 

"Jumlah peserta magang ke Jepang tahun 2013 ini melampaui target penempatan sebanyak 2.500 orang dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang jumlahnya mencapai 2.200 orang peserta," kata Muhaimin di Bekasi, Jumat (10/1).

Sementara itu, program pemagangan dalam negeri yang didanai APBN, APBD, dan Dana Mandiri sebanyak 24.679 orang. Jumlah peserta magang di perusahaan-perusahaan dalam negeri ini jauh diatas target yaitu 12.000 orang.

1 komentar:

  1. Magang kok sampai 3 tahun. Biaya hidup paling tinggi itu ada di dunia jadi upah buruh disana juga besar. Coba bandingkan besar upah buruh jepang dengan buruh asing di negeri itu?

    BalasHapus

Silahkan berkomentar dengan baik ya...

Popular Posts