![]() |
Save Jobs |
SBMILOTENG, Jeddah - Indonesia adalah negara pemasok terbesar ekspor Buruh ke berbagai negara di dunia. Jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa atau terbesar keempat dunia hanya dijadikan rezim SBY Budiono menjadi pemasok buruh murah untuk kepentingan pemasokan negara (remitance).
Terbukti dari dari jutaan buruh yang sudah dikirim bekerja di luar negeri, dominan bekerja di bawah tekanan yang sebenarnya dinilai sebagai perbudakan. Tak jarang para buruh migran penyumbang devisa tersebut mengalami banyak masalah dan keluhan dengan lingkungan kerjanya.
Dikutip dari data Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Sabtu (25/1/2014), Arab Saudi menjadi negara tujuan kerja buruh/pekerja Indonesia yang paling sering menghadapi persoalan.
Pada 2013, tercatat 3.769 TKI di Arab Saudi yang menghadapi permasalah dari total buruh/pekerja sebanyak 45.394 orang. Meski terbanyak, BNP2TKI mencatat jumlah kasus BMI di negeri ini turun dibandingkan tahun 2012 yakni sebanyak 8.940 orang.
Arab Saudi selama empat tahun terakhir telah menjadi negara tujuan BMI yang paling banyak menyebabkan masalah terhadap BMI.
Terbukti dari dari jutaan buruh yang sudah dikirim bekerja di luar negeri, dominan bekerja di bawah tekanan yang sebenarnya dinilai sebagai perbudakan. Tak jarang para buruh migran penyumbang devisa tersebut mengalami banyak masalah dan keluhan dengan lingkungan kerjanya.
Dikutip dari data Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Sabtu (25/1/2014), Arab Saudi menjadi negara tujuan kerja buruh/pekerja Indonesia yang paling sering menghadapi persoalan.
Pada 2013, tercatat 3.769 TKI di Arab Saudi yang menghadapi permasalah dari total buruh/pekerja sebanyak 45.394 orang. Meski terbanyak, BNP2TKI mencatat jumlah kasus BMI di negeri ini turun dibandingkan tahun 2012 yakni sebanyak 8.940 orang.
Arab Saudi selama empat tahun terakhir telah menjadi negara tujuan BMI yang paling banyak menyebabkan masalah terhadap BMI.
Negara kedua yang juga sering menyebabkan BMI menderita adalah adalah Uni Emirat Arab. Di negara yang tengah gencar membangun ini, total kasus BMI mencapai 3.737 orang dari total buruh/pekerja sebanyak 44.505 orang. Sama seperti Arab Saudi, jumlah kasus BMI BNP2TKI juga mencatatnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sejumlah 5.545 orang.
Jadi negara-negara di Timur Tengah tampaknya masih menjadi negara yang paling banyak membuat BMI dieksploitasi. Bukti dari negara ketiga ini sebagai negara paling banyak menindas BMI adalah Qatar. Sebanyak 2.777 orang BMI dinyatakan menghadapi permasalahan kerja. Lagi-lagi BNP2TKI menyatakan jumlahnya menurun jika dibandingkan tahun 2012 sebanyak 4061 orang.
Dari total 19.741 permasalahan yang dilaporkan sepanjang tahun 2013, persoalan yang dihadapi para BMI umumnya seputar pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak oleh para majikan. Masalah lain adalah sakit akibat bekerja dan upah yang tidak dibayarkan.
Rupanya permasalahan hubungan kerja yang dihadapi BMI menurun karena kebijakan moratorium dan pengetatan proses rekrutmen, ungkap laporan BNP2TKI tersebut di media onlinenya tersebut.
Jadi negara-negara di Timur Tengah tampaknya masih menjadi negara yang paling banyak membuat BMI dieksploitasi. Bukti dari negara ketiga ini sebagai negara paling banyak menindas BMI adalah Qatar. Sebanyak 2.777 orang BMI dinyatakan menghadapi permasalahan kerja. Lagi-lagi BNP2TKI menyatakan jumlahnya menurun jika dibandingkan tahun 2012 sebanyak 4061 orang.
Dari total 19.741 permasalahan yang dilaporkan sepanjang tahun 2013, persoalan yang dihadapi para BMI umumnya seputar pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak oleh para majikan. Masalah lain adalah sakit akibat bekerja dan upah yang tidak dibayarkan.
Rupanya permasalahan hubungan kerja yang dihadapi BMI menurun karena kebijakan moratorium dan pengetatan proses rekrutmen, ungkap laporan BNP2TKI tersebut di media onlinenya tersebut.
Saya Mahadir dari SBMI Pontianak.
BalasHapus